Mawar Pertama dan Terakhir

Aku kembali melihat sebuah gambar, mawar pertamaku untukmu. Siapa yang sangka, akan jadi yang terakhir juga? Ketika itu, inginku sederhana, hanya untuk melihat wajahmu yang tersipu, yang mulai memerah ketika aku bilang ‘I… Continue reading

A New Page

Kukira tulisan galau penuh kesenduan adalah passionku. Kukira hanya dengan itu, aku dapat menulis, bermain main dengan penaku, sebelum kemudian kuketik. Kukira aku akan berhenti disitu. Semoga lembar baru ini, adalah pertanda bahwa… Continue reading

Expired

Setelah aku membakar setiap kepingan kenangan kita, kukira aku telah membunuh setiap detak harapan tentangmu. Ternyata aku hanya dipermainkan waktu. *sumber foto* Harapan yang masih berterbangan, hambar bagai embun. Kenangan yang tak pernah… Continue reading

Mencintai Kamu Melelahkan

Aku cinta kamu.Kamu cinta dia. Itu kenapa mencintai kamu jadi melelahkan. Hanya mengejar bayang bayang. Yang aku lihat hanya bayang. Yang aku kejar hanya bayang. Aku menabung rindu yang tak akan pernah bertemu.… Continue reading

Andai Wanita Itu Aku

Terselip dalam memori yang samar samar bergelayutan di kepalaku. Sepotong kenyataan yang pahit. Kamu, lebih dulu bersama dia. *sumber foto* Seharusnya aku yang bertemu kamu lebih dulu. Seharusnya aku menyadarimu lebih dulu. Seharusnya… Continue reading

Di Sebuah Negeri

Gelap. Hingga ku melihat sebuah pintu. Aku memutuskan untuk membukanya. Dan aku tiba… Di sebuah negeri, dimana terik mentari bukan untuk dihindari. Kita, menyandarkan punggung satu sama lain, lalu terlentang di bawah langit… Continue reading

Sisa Hujan Kemarin

Pagi ini begitu sejuk. Nyaris kedinginan, jika saja tadi aku lupa memakai baju lengan panjangku. Aku berjalan lambat lambat, menghindari genangan air sisa hujan semalam. Sudah seminggu, sejak hujan mengguyur kota. Air yang… Continue reading